Kasus: Kudeta di Fiji pada Tahun 2006
Tugas Akhir / Skripsi Hubungan Internasional
Disusun oleh: Leo R. Irawan
Program Sarjana Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Intisari:
Stabilitas kawasan Pasifik Selatan memiliki peranan yang penting dalam
keamanan nasional Australia. Atas dasar tersebut, Australia kerap
melakukan intervensi militer terhadap negara-negara Pasifik Selatan yang
memiliki permasalahan instabilitas internal di negara-negara tersebut.
Sikap aktif dan responsif Australia tersebut tidak tampak dalam
instabilitas internal yang terjadi di Fiji. Australia menolak melakukan
intervensi militer di dalam empat kali kudeta yang terjadi di Fiji,
termasuk dalam kasus kudeta tahun 2006. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah penyebab penolakan Australia untuk melakukan intervensi
militer terhadap kudeta yang terjadi di Fiji pada tahun 2006.
Permasalahan tersebut akan dianalisis menggunakan teori mengenai
hubungan antara politik luar negeri, kepentingan nasional dan keamanan
nasional, teori mengenai hubungan antara intervensi dan legitimasi dari
intervensi tersebut, serta teori mengenai intervensi dari perspektif
realis. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan teknik
pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan teknik analisis data
kualitatif.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penolakan Australia untuk
melakukan intervensi militer terhadap Fiji dalam kasus kudeta yang
terjadi pada tahun 2006 diakibatkan oleh dua hal: pertama, Australia
tidak menganggap kudeta yang terjadi di Fiji sebagai ancaman terhadap
keamanan nasional Australia. Kedua, tidak adanya dukungan negara-negara
Pasifik Selatan terhadap intervensi militer sebagai respons regional
terhadap kudeta yang terjadi di Fiji. Dukungan negara-negara Pasifik
Selatan penting bagi legitimasi intervensi militer yang dilakukan
Australia. Temuan berdasarkan penelitian yang dilakukan ini menunjukkan
bahwa kedua hipotesis yang diajukan penulis dalam bab pertama terbukti.
Hipotesa kedua yang diajukan penulis terbukti dengan catatan tambahan.
Faktor lain yang ditemukan peneliti memiliki pengaruh dalam pembuktian
hipotesa kedua adalah sikap Australia yang pasif dalam mengangkat
permasalahan Fiji sebagai agenda regional.
No comments:
Post a Comment